Bisnis yang telah hilang ditelan zaman
Tidak selamanya sebuah bisnis akan selalu menjanjikan. Seiring berjalannya waktu teknologi dan kebutuhan manusia berubah sehingga menjalankan bisnis apapun harus siap beradapatasi mengahadapi hal tersebut.
Dulunya bisnis ini sempat booming dan bahkan untung besar dizamannya, namun beberapa tahun kemudian bisnis ini di ltelan bumi dan sudah tak terlihat lagi. Berikut ini jenis bisnis yang sudah mati padahal dulunya laris manis :
Bisnis Wartel
Tahun 90-an dimana telepon masih sangat terbatas bagi manusia, warung telepon menjadi bisnis yang sangat populer di jaman itu. Bukan hanya di Indonesia dibelahan dunia manapaun pasti ada tempat wartel. Namun semenjak lahirnya telepon seluler yang mudah dijangkau masyarakat, perlahan bisnis wartel pun ikut mati.
Bisnis Fax
Di era 1990-an dan awal 2000-an, banyak orang terlihat keren jika mengirim dokumen melalui fax atau faksimile.
Bagaimana tidak, cukup tekan tombol dan tunggu beberapa menit, dokumen sudah bisa terkirim ke tempat yang jauh sekalipun (yang juga memiliki fax).
Tidak sedikit pengusaha kecil yang menawarkan jasa penggunaan fax. Bisnis ini juga sempat ramai di kota-kota besar.
Namun seiring berkembangnya internet, bisnis fax mulai ditinggalkan.
Rental VCD
Rental VCD sempat menjadi primadona selama beberapa dekade. Karena dahulu bisokop masih jarang dan internet belum secanggih sekarang, banyak orang memilih rental VCD untuk hiburan di rumah.
Tak hanya di kota besar, bisnis rental VCD ini juga menjamur di kota kecil dan pedesaan.
Saat ini, orang lebih memilih nonton bioskop di mal, nonton TV, download di warnet, atau streaming lewat internet untuk menonton film. Alhasil, rental VCD pun gulung tikar.
Bisnis Perangko
Sejak kelahiran surat elektronik dan Internet, surat-menyurat pun kini sudah tidak terdengar lagi kabarnya. Begitupula Perangko yang kini sudah jarang ditemui untuk diperjual belikan. Bertumbuhnya kurir swasta juga turut membuat perangko kian dilupakan masyarakat.
Padahal dijamannya bisnis ini sempat ngetrend, bahkan sampai ada hobi pengkoleksi perangko, karena dulunya ada perangko yang bisa memiliki nilai jual tinggi.
Dulunya bisnis ini sempat booming dan bahkan untung besar dizamannya, namun beberapa tahun kemudian bisnis ini di ltelan bumi dan sudah tak terlihat lagi. Berikut ini jenis bisnis yang sudah mati padahal dulunya laris manis :
Bisnis Wartel
Tahun 90-an dimana telepon masih sangat terbatas bagi manusia, warung telepon menjadi bisnis yang sangat populer di jaman itu. Bukan hanya di Indonesia dibelahan dunia manapaun pasti ada tempat wartel. Namun semenjak lahirnya telepon seluler yang mudah dijangkau masyarakat, perlahan bisnis wartel pun ikut mati.
Bisnis Fax
Di era 1990-an dan awal 2000-an, banyak orang terlihat keren jika mengirim dokumen melalui fax atau faksimile.
Bagaimana tidak, cukup tekan tombol dan tunggu beberapa menit, dokumen sudah bisa terkirim ke tempat yang jauh sekalipun (yang juga memiliki fax).
Tidak sedikit pengusaha kecil yang menawarkan jasa penggunaan fax. Bisnis ini juga sempat ramai di kota-kota besar.
Namun seiring berkembangnya internet, bisnis fax mulai ditinggalkan.
Rental VCD
Rental VCD sempat menjadi primadona selama beberapa dekade. Karena dahulu bisokop masih jarang dan internet belum secanggih sekarang, banyak orang memilih rental VCD untuk hiburan di rumah.
Tak hanya di kota besar, bisnis rental VCD ini juga menjamur di kota kecil dan pedesaan.
Saat ini, orang lebih memilih nonton bioskop di mal, nonton TV, download di warnet, atau streaming lewat internet untuk menonton film. Alhasil, rental VCD pun gulung tikar.
Bisnis Perangko
Sejak kelahiran surat elektronik dan Internet, surat-menyurat pun kini sudah tidak terdengar lagi kabarnya. Begitupula Perangko yang kini sudah jarang ditemui untuk diperjual belikan. Bertumbuhnya kurir swasta juga turut membuat perangko kian dilupakan masyarakat.
Padahal dijamannya bisnis ini sempat ngetrend, bahkan sampai ada hobi pengkoleksi perangko, karena dulunya ada perangko yang bisa memiliki nilai jual tinggi.
Posting Komentar untuk "Bisnis yang telah hilang ditelan zaman"