cerita singkat alur cerita Fianl Fantasy 9
Cerita
dimulai dengan lamunan putri Garnet di kamarnya tentang sesosok bayangan
perempuan di dalam perahu yang terombang-ambing di tengah lautan. Sementara itu
di kapal Prima Vista Baku pimpinan kelompok Tantalus dengan anak buahnya
Zidane, Blank, Marcus dan Cinna sedang merencanakan untuk menculik putri
Garnet. Mereka adalah kelompok pencuri yang mengadakan pertunjukan kabaret di
istana Alexandria. Cerita beralih ke Vivi yang baru saja tiba di kota
Alexandria yang tujuannya ingin melihat kabaret tersebut. Karena tiket yang
dibawanya sudah kadaluarsa maka dia diajak oleh Rat Kid untuk masuk ke istana
lewat atap rumah.
Ketika
pertunjukan sedang berlangsung Garnet malah pergi dari kursinya secara
sembunyi-sembunyi. Zidane yang sedang melaksanakan tugasnya lalu bertemu dengan
Garnet. Dia meminta Zidane untuk membawanya keluar dari istana ini. Zidane
tentu sangat setuju karena ini memang tujuan dari tugasnya. Sementara itu ratu
Brahne yang mengetahui Garnet lari lalu menyuruh Steiner dan Beatrix untuk
mencarinya. Maka terjadilah kejar-kejaran antara Zidane dan Garnet dengan
Steiner. Sementara itu Vivi dan Rat Kid juga ketahuan oleh para prajurit dan
dikejar-kejar hingga ke atas panggung. Mereka semua secara tidak sengaja lalu
tampil di atas panggung pertunjukan. Karena tidak ingin mengacaukan pertunjukan
kabaret Zidane, Garnet, Vivi dan Steiner lalu berpura-pura seolah-olah mereka
sedang berakting.
Baku
yang mengetahui ada Garnet dalam kapal lalu memerintahkan untuk segera pergi
meninggalkan istana Alexandria. Ratu Brahne tidak diam saja dia lalu melepaskan
bom pada Prima Vista. Prima Vista yang terkena bom tadi lalu terjatuh dan
mendarat di Evil Forest. Setelah kapal menabrak hutan tersebut, Baku menyuruh
Zidane untuk mencari Garnet dan Vivi yang hilang entah kemana. Zidane menemukan
Vivi sementara Garnet diculik oleh monster tanaman. Zidane lalu mencoba
menyelamatkan Garnet tapi dia malah kalah. Setelah tersadar di Prima Vista,
Steiner lalu menanyakan keadaan Garnet pada Zidane. Dia bersedia membantu
Zidane demi menyelamatkan Garnet. Vivi juga bersikeras untuk ikut dengannya
karena merasa bersalah telah membawanya tadi.
Mereka
bertiga lalu pergi ke hutan untuk mencari Garnet. Setelah sampai mereka lalu
melawan monster tanaman tadi. Karena dia sangat kuat lalu datanglah bantuan
dari Blank. Setelah Garnet berhasil di selamatkan, mereka berlima lalu
dikejar-kejar ratusan monster tanaman. Hutan ini lalu berubah menjadi batu dan
Blank mengorbankan nyawanya dengan menahan semua monster tersebut. Mereka
berempat berhasil keluar dari hutan ini dan memutuskan untuk beristirahat
sebelum besok melanjutkan perjalanan. Karena tidak ada jalan lagi Zidane
melewati Ice Cavern untuk menuju tempat berikutnya. Karena cuaca disini
sangatlah dingin mereka semua jatuh pingsan. Zidane yang pertama tersadar lalu
mencoba berkeling sebentar dan bertemu dengan Black Mage.
Dia
yang menyebabkan cuaca disini sangat dingin. Setelah melawannya, mereka
berempat berhasil keluar dari sini. Karena identitas Garnet tidak ingin di
ketahui oleh siapapun desa Dali maka dia merubah namanya menjadi Dagger. Zidane
lalu sampai di Dali dan pergi beristirahat. Besoknya Vivi tidak ada di
penginapan, Zidane berusaha mencarinya hingga menemukan ruang rahasia. Ternyata
Vivi ada disana dan menemukan banyak boneka Black Waltz (Black Mage). Zidane
lalu dimasukkan ke dalam tong karena disangka boneka. Sementara itu Steiner
mencoba mencari bantuan ke kakek-kakek di menara dekat Dali. Dia menanyakan
tentang alat transportasi yang bisa mengantar dia dan Garnet untuk kembali ke
Alexandria. Kakek itu bilang bahwa ada kapal pengangkut di Dali. Steiner lalu
kembali ke Dali dan pergi ke ladang belakang tempat kapal tersebut. Steiner
lalu curiga akan tong yang bisa bergerak sendiri dan mencoba menusuknya.
Zidane
lalu tertusuk pedangnya Steiner dan marah-marah pada Steiner. Zidane mengajak
Garnet dan Vivi untuk menaiki kapal tersebut, otomatis Steiner juga ikut karena
ingin menjaga Garnet. Di dalam perjalanan Zidane lalu dikejar Black Mage lagi.
Vivi kaget kenapa penampilannya mirip dengannya. Setelah saling kejar-mengejar
akhirnya kapal tersebut tiba di Lindblum. Sementara Black Mage yang mengejar
menabrak tembok gerbang^_^. Disini Zidane disambut Cid, kenalan Garnet dan
mengetahui tujuannya. Besoknya Zidane berjalan-jalan ke kota Lindblum dan
bertemu dengan kelompok Tantalus dan memberi tahu apa yang menimpa Blank. Di
bar Zidane bertemu dengan Freya yang mengaku kenal dengan dia. Lalu kembali ke
istana dan menipu penjaga yang tidur hingga dia bisa menaiki lift ke atas untuk
menemui Garnet.
Garnet
memberi tahu bahwa sekarang ini ada festival memburu hewan liar. Zidane
tertarik akan festival tersebut dan ikut berpartisipasi. Festival pun berakhir
dengan Freya sebagai pemenangnya Malamnya Freya menceritakan situasi di
Burmecia sedang kacau dengan gangguan para Black Mage. Ketika sedang pesta
bersama di ruangan Cid mereka semua lalu jatuh pingsan. Ternyata ini ulah
Garnet yang memasukkan obat tidur pada makanan dan minuman mereka. Garnet lalu
meminta Steiner untuk mengajaknya pergi dari Lindblum. Ketika sadar Garnet dan
Steiner sudah tidak ada, Zidane tetap untuk membantu Freya dulu dari pada
mencari Garnet.
Dia
tidak khawatir karena ada Steiner bersamanya. Setelah melewati Gizamaluke
Groto, Zidane sampai juga di Burmecia. Sementara itu Steiner yang membawa
Garnet dalam karung harus menipu penjaga gerbang selatan. Setelah melewati
penjaga, Garnet lalu keluar dari karung lalu mereka menaiki kereta. Di Burmecia
keadaannya sudah porak-poranda oleh serangan Black Mage. Zidane melihat ada
ratu Brahne dan 2 ajudan terkuatnya yaitu Beatrix dan Kuja. Freya tidak diam
saja dan berusaha membunuh ratu Brahne. Karena ratu Brahne dalam keadaan
terancam, Beatrix lalu menghalagi usaha Freya. Zidane pun turun tangan dan
terjadilah pertarungan yang dimenangkan oleh Beatrix.
Garnet
dan Steiner lalu turun dari kereta dan akan menaiki kereta selanjutnya menuju
Treno. Ketika menunggu di stasiun ini Garnet lalu bertemu dengan Cinna dan
Marcus. Mereka sedang mencari obat penawar yang bisa mengembalikan keadaan
Blank. Mereka berempat lalu menaiki kereta yang sama hingga di perjalanan
lagi-lagi dihadang oleh Black Mage. Setelah sampai di kota Treno, Marcus
meminta bantuan Garnet untuk mencari obat tersebut. Setelah membeli benda
tersebut di blackmarket (pasar gelap) Garnet lalu bertemu dengan Doctor Tot.
Doctor Tot membawa mereka ke ruangannya dan bersedia mengantarkan Garnet
kembali ke Alexandria dengan menaiki Gargant. Ketika sampai di ruang bawah
tanah Alexandria mereka malah dijebak oleh Thorn dan Zorn. Sementara itu Zidane
yang baru tersadar dari pingsannya melanjutkan perjalanan ke Cleyra.
Setelah
sampai di kota ini, Vivi malah ditakuti dan dijauhi oleh para penduduk karena
di sangka Black Mage. Seseorang memberitahu Freya bahwa ada anak kecil (Puck)
dia terjebak di pasir hisap. Setelah menolongnya akhirnya para penduduk
menerima Vivi. Karena sudah mengantarkan Freya, Zidane memutuskan untuk pergi
mencari Garnet.
Di
perjalanan pulang Zidane dihadang oleh pasukan Beatrix. Freya curiga akan
keadaan penduduk Cleyra dan memutuskan untuk kembali. Ternyata Black Mage
menyerang semua penduduk disini. Setelah menyelamatkan para penduduk dari
serangan Black Mage, malamnya diadakan pesta besar-besaran di gereja. Pesta
dengan alunan musik harpa dari disertai para penari pun di gelar. Hingga
Beatrix datang menggangu dan meminta batu permata yang ada di harpa. Zidane
mencoba melawannya tapi masih saja kalah.
Beatrix
lalu kabur dengan bantuan teleport Black Mage. Zidane yang masih penasaran lalu
mengikuti mereka. Hingga mereka tiba di kapal Red Rose milik ratu Brahne yang
akan menuju Alexandria. Ketika ratu Brahne sedang mencoba eidolon barunya
Beatrix datang dan menyerahkan batu permata tadi padanya. Zidane mendengarkan
rencana ratu Brahne yang ingin menghancurkan Cleyra dengan eidolon Odin.
Sementara itu di Alexandria, Steiner dan Marcus yang terperangkap di dalam
kurungan mencoba untuk melarikan diri dengan mengoyang-goyangkan kurungan
tersebut ke kiri dan ke kanan. Setelah berhasil lolos Steiner bertemu lagi
dengan Zidane yang baru tiba dengan Red Rose. Steiner menceritakan pada Zidane
bahwa Garnet dibawa oleh Thorn dan Zorn ke suatu tempat. Zidane lalu memasuki
istana Alexandria dan mencari kesemua ruangan hingga menemukan ruang rahasia
dibalik tembok kamar ratu Brahne.
Di
sana Thorn dan Zorn mencoba mengorbankan Garnet. Zidane berusaha menghentikan
mereka. Setelah Garnet terselamatkan dan kembali ke kamar ratu Brahne, Beatrix
sudah menunggu dan terjadi pertarungan lagi. Garnet menjelaskan bahwa dia
disekap di ruang bawah itu atas perintah ratu Brahne. Ratu Brahne juga
berencana akan menyerang kerajaan Lindblum yang tidak patuh pada perintahnya.
Beatrix dan Steiner tentu saja kaget akan usaha sang ratu yang ingin
mengorbankan anaknya sendiri. Mereka berdua lalu bersumpah akan setia dan
melindungi putri Garnet sampai kapan pun. Beatrix, Steiner dan Freya lalu
berusaha menahan monster yang mengejar. Sementara Zidane dan yang lainnya pergi
melarikan diri ke ruang bawah tanah untuk pergi ke Lindblum.
Ternyata
mereka terlambat, Lindblum sudah hancur lebur diserang oleh pasukan ratu
Brahne. Cid menceritakan bahwa orang di balik semua serangan itu disebabkan
oleh Kuja. Cid melihat Kuja pergi ke benua di utara (Outer Continent) dengan
menaiki naga perak. Hanya ada satu jalan dari Lindblum untuk menuju kesana
yaitu melalui Qu's Marsh karena kalau pakai kapal laut tidaklah mungkinn.
Zidane lalu pergi ke Qu Marsh dan bertemu dengan Quina. Setelah meminta izin
pada gurunya, Quina lalu mengantarkan Zidane ke sebuah lorong di Qu Marsh yang
menjadi jalan penghubung ke Outer Continent. Setelah melewati lorong ini Zidane
sampai juga di benua utara Outer Continent.
Zidane
lalu pergi ke desa Conde Petie untuk mencari informasi tentang daerah ini.
Zidane melihat ada satu Black Mage yang belanja di sini dan dia langsung lari.
Zidane lalu mengikutinya dari belakang hingga sampai di desa Black Mage.
Ternyata ini adalah tempat tinggal para Black Mage. Vivi disambut meriah oleh
kepala desa dan merasa bahwa ini adalah kampung halamannya. Menurut kepala desa
Vivi adalah Black Mage yang hilang dulu. Dia terjatuh dari kapal pengangkut
saat akan di kirim dari Dali ke desa ini. Setelah bermalam disini, Zidane lalu
kembali ke Conde Petie. Para penduduk mengatakan bahwa jalan menuju Outer
Continent harus melalui Santuary. Di Santuary Zidane bertemu dengan Eiko yang
nyangkut di pohon ^^, sementara Kupo teman kesayangannya terbang berputar-putar
tidak karuan.
Setelah
menyelamatkannya, Eiko mengajak mereka untuk singgah dulu di Madain Sari.
Sebagai rasa terima kasih Eiko lalu menyiapkan makan malam buat mereka semua.
Malamnya ketika berduaan dengan Zidane di perahu Garnet teringat sesuatu
tentang tempat ini. Setelah sedikit Flashback ke masa lalunya, Garnet dia pun
jatuh pingsan. Eiko tahu bahwa Kuja sekarang berada di Lifa Tree. Besoknya Eiko
memutuskan untuk ikut dengan Zidane ke Lifa Tree. Jalan masuk ke Lifa Tree
ternyata dijaga oleh segel yang tidak kelihatan Eiko pun menggunakan
kekuatannya untuk membuka segel tersebut. Zidane pun bertemu dengan Soulcage
lalu dia mengatakan bahwa Black Mage bisa hidup itu karena kekuatan dari Kuja.
Karena tidak bertemu dengan Kuja, Zidane pun kembali ke Madain Sari. Di Madain
Sari Zidane melihat batu permata milik Eiko dicuri oleh Lani. Zidane mencoba
mengejarnya sampai ke ruangan rahasia yang dindingnya penuh dengan gambar
Eidolon. Setelah menanyakan tujuan Lani mencuri batu permata Eiko, Zidane lalu
ditantang oleh Amarant.
Setelah
menjelaskan pada Amarant apa tujuan sebenarnya dari ratu Brahne, dia pun sadar
dan ikut bergabung dengan Zidane. Besoknya Zidane kembali lagi ke Lifa Tree. Di
dasar tempat ini, Kuja berhasil ditemui Zidane. Sementara itu ratu Brahne
dengan pasukan tempurnya menyerang Lifa Tree. Kuja tidak diam saja dan membalas
serangannya dengan menyemburkan api pada kapal terbangnya. Garnet yang melihat
ibunya akan diserang balik oleh Kuja lalu berusaha menghentikan usaha Kuja.
Tapi terlambat kapal Red Rose terkena serangan Kuja lalu terjatuh dan ratu
Brahne pun tewas.
Garnet
pun naik tahta menggantikan ibunya yang mati dengan hati yang masih sedih.
Garnet bertanya pada Steiner tentang kabar Zidane. Lalu datang Doctor Tot dan
Beatrix yang memberikan batu permata Opal, Topaz dan Amethyst padanya Sementara
itu Zidane hatinya kecewa karena tidak akan bisa lagi mengajak Garnet pergi
kemanapun. Akhirnya karena tidak tahan lagi Zidane pun pergi juga menemui
Garnet. Zidane mencoba mengajak Garnet untuk pergi lagi bersamanya. Beatrix dan
Steiner pun mendukung ide Zidane tersebut. Garnet pun menukarkan batu permata
miliknya dengan batu permata milik Eiko. Zidane lalu pergi ke Treno untuk
senang-senang. Karena di Treno sedang diadakan kompetisi Zidane pun ikut ambil
bagian, hingga sampai di final dia melawan Oglop (Cid). Eiko lalu memberitahu
situasi di Alexandria dalam keadaan bahaya.
Kuja
mensummon eidolon Bahamut yang terbang diatas istana Alexandria. Garnet lalu
pergi ke menara atas istana untuk menghentikannya sendirian. Batu permata Eiko
bereaksi dengan batu permata Garnet dan terciptalah Eidolon Alexander yang
sayap putihnya melindungi istana Alexander dari semburan api Bahamut. Semua
percikan api dari Bahamut menghancurkan sebagian istana dan kota Alexander
sementara Kuja yang juga terkena oleh percikan api ini segera menyelamatkan
diri. Sementara Zidane yang mengejar Garnet ke menara atas istana tidak
sadarkan diri. Zidane tersadar di ruang istana Lindblum lalu disuruh Blank
untuk menghadiri pertemuan dengan Cid.
Cid
menyuruh Zidane untuk mencari ramuan agar dia kembali menjadi bentuk yang semula.
Karena dengan bentuk yang seperti ini (Oglop) ratu Hilda malah menjauhinya. Cid
bilang semua bahan ramuan itu ada di sekitar Lindblum. Setelah mendapatkan
semua bahan ramuan dan mencampurkan semuanya, Cid pun meminumnya dan bukannya
kembali ke bentuk semula dia malah berubah dari kodok (Frog). Zidane kembali ke
tujuan utama yaitu membalas dendam pada Kuja. Dengan Prima Vista Zidane pergi
ke desa Black Mage untuk mencari informasi tentang Kuja. Kepala desa
memberitahu bahwa markas Kuja berada di bawah padang pasir. Setelah sampai dan
bertemu dengan Kuja, teman-teman Zidane dan Cid malah disandra olehnya. Dia
akan melepaskan semua temannya asal Zidane mau mengikuti perintahnya. Kuja
menyuruh Zidane untuk mengambil Gulug Stone di kota kuno Oeivert.
Kuja
mengatakan bahwa bila dalam 10 menit Zidane tidak kembali maka dia tidak
bertanggung jawab atas keselamatan para tawanan. Cid yang mendengar kata
tersebut lalu mencoba untuk menyelamatkan teman-teman Zidane. Setelah berhasil
membawa benda tersebut Zidane kembali ke markas Kuja. Sementara itu para
tawanan yang berhasil kabur bertemu lagi dengan Zidane di pintu keluar. Setelah
berhasil merebut benda tersebut dari Zidane, Kuja pun pergi ke gunung Gulug
dengan menyandra Eiko. Tujuannya untuk membangkitkan eidolon yang lebih kuat
dari Alexander. Zidane yang melihat akal licik dari Kuja lalu mengejarnya
dengan kapal Hilda Grade. Setelah sampai di dasar gunung ini Zidane melihat
Thorn dan Zorn sedang mengadakan suatu ritual dengan Eiko sebagai korbannya.
Tapi usaha mereka gagal karena Eiko masih di bawah 16 tahun. Setelah
menghadapinya Zidane menemukan ratu Hilda di dalam ruangan. Hilda pun
menceritakan bahwa dia diculik oleh Kuja ke sini dan bukan menjauhinya dari
Cid. Cid bilang bahwa penawar untuk mengembalikannya adalah dicium oleh Hilda.
Cid pun dicium olehnya dan berubah menjadi bentuk semula (manusia lagi). Cid
pun kembali mengadakan pertemuan dengan Zidane. Hilda memberitahu bahwa Kuja
berencana untuk membangkitkan Terra yang kekuatannya lebih besar lagi. Untuk
menuju kesana Zidane harus melalui pulau Shimmering yang sekarang tersegel oleh
4 elemen. Zidane harus mengumpulkan cermin dengan 4 elemen yaitu air, api,
angin dan tanah. Zidane lalu membagi 4 kelompok dengan beranggotakan 2 orang.
Vivi dengan Steiner mengambil cermin elemen air, Amarant dengan Freya mengambil
element angin, Garnet dengan Eiko mengambil cermin elemen api serta Zidane
dengan Quina mengambil cermin elemen tanah.
Setelah
mendapatkan semuanya mereka lalu pergi ke Shimmering Island. Zidane tiba di
Terra dan melihat ada gadis misterius yang penampilannya hampir sama dengannya.
Setelah mengikutinya Zidane tiba di Bran Bal, kampung halamannya. Garnet
teringat akan Madain Sari yang mengalami kehancuran dulu lalu dia jatuh
pingsan. Zidane disambut oleh gadis tadi yang mengaku saudaranya. Zidane
melihat makhluk buatan di dalam tabung yang seperti dia. Gadis itu bilang bahwa
Zidane adalah bangsa Genomes sama dengan para penduduk Bran Bal. Tapi ada
perbedaannya antara Zidane dengan makhluk yang di dalam tabung. Zidane
mempunyai jiwa sedangkan dia tidak. Dia menyuruh Zidane untuk pergi ke
Pandemonium untuk mencari jawabannya. Di Pandemonium Zidane bertemu dengan
Garland pimpinan di tempat ini.
Dia
bercerita bahwa Kuja itu sebenarnya adalah saudaranya Zidane. Dia berasal dari
Bran Ball sama dengan Zidane yang tentu saja mempunyai ekor tapi tidak
kelihatan. Setelah mendengar cerita tersebut Zidane menjadi kehilangan semangat
untuk hidup. Zidane menyalahkan dirinya sendiri karena kekuatannya sangat kecil
yang tidak bisa menyelamatkan teman sebangsanya. Sementara itu semua
teman-temannya mencoba untuk mendukungnya. Akhirnya hanya dengan dukungan dari
Garnet, semangat Zidane kembali lagi seperti semula dan siap untuk melawan
Garland. Zidane lalu menemui Garland dan menantangnya lagi. Ketika Garland
kalah oleh Zidane Kuja datang dan menantang Zidane. Kuja lalu berubah menjadi
bentuk aslinya dan menghancurkan Terra. Zidane mengungsikan para Genomes ke
desa Black Mage dengan menaiki kapal Invincible. Setelah semua Genomes selamat
Zidane pergi ke Lifa Tree untuk menghancurkan Kuja. Di dasar Lifa Tree Zidane
akan berhadapan dengan Kuja untuk yang terakhir kalinya.
Setelah
kalah Kuja bercerita bahwa Garland yang menyebabkan bangsa Genomes menjadi
punah. Tempat ini pun hancur dan Kuja pun mati oleh serangan Lifa Treenya.
Ending ditutup dengan pertunjukan kabaret pimpinan Baku di Alexandria. Garnet
lalu duduk di singgasananya dan masih memikirkan nasib Zidane. Vivi dan Eiko
terlihat di bangku penonton dengan beberapa anak Black Mage-nya. Sementara
Steiner dan Beatrix menjaga pintu gerbang di samping Garnet. Amarant dan Freya
juga ada diantara para penonton. Sementara Quina sibuk di dapur untuk mencari
makanan. Zidane lalu terlihat di antara para penonton. Garnet yang melihatnya
lalu pergi untuk menjumpainya dan mereka saling berpelukan.
THE
END
Posting Komentar untuk "cerita singkat alur cerita Fianl Fantasy 9"