Viral kalung anti Corona - Navigasi News
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Viral kalung anti Corona

Masyarakat melakukan berbagai upaya agar bisa terhindar dari virus corona atau COVID-19, mulai dari menjaga kesehatan seperti meminum jamu dan vitamin, berolahraga hingga menjaga diri agar tidak keluar rumah selama pandemik ini.

Namun, alternatif lain untuk menghindari virus corona juga dilakukan dengan sebuah kalung virus yang disebut shut out. Belakangan, kalung ini menjadi perbincangan warganet di Twitter, karena dianggap bisa mencegah seseorang dari paparan virus corona.

Lalu, apa itu kalung shut out dan bagaimana klaim khasiatnya?

1. Harganya mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah


IDN Times mencoba mencari keberadaan kalung ini di beberapa platform e-commerce Indonesia. Ketika mengetikkan "shut out" tanpa kalimat kalung, sejumlah produk kalung tersebut langsung muncul di laman pencarian.

Harganya bervariasi, mulai dari Rp37 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Kalung yang berbentuk seperti ID card dan digantung dengan lanyard. Ada produk yang tersedia di Indonesia, namun tak sedikit yang berasal dari luar negeri.


2. Kandungan di dalam kalung tersebut


Dalam keterangannya, para penjual juga melampirkan fungsi dan kandungannya, yakni natrium klorit, klor dioksida, dan zeolit. Komposisi tersebut dibungkus dalam kemasan berventilasi. Uap dari zat tersebut diklaim bisa membunuh virus di sekitar orang yang memakainya di leher.

Para penjual juga mencantumkan cara penggunaanya, yakni dengan mengindari kontak langsung dengan kulit atau pakaian dalam, dan tidak membuka kemasan kalung. Lalu, harus dijauhkan dari bayi, pasien demensia, binatang peliharaan dari sinar matahari langsung, dan Jangan menghirup langsung kemasan kalung.

Selain itu, kalung ini juga tidak boleh digunakan jika kulit mengalami iritasi dan harus dijauhkan dari sumber api, hujan, keringat, atau air.

3. Ahli mengatakan kalung ini produk bohong belaka


Kalung anti-virus corona ini berasal dari perusahaan bernama Toamit. Para penjual di platform e-commerce mengatakan bahwa kalung ini berasal dari distributor Jepang.

Seorang ahli dan imunologi asal Hong Kong, yakni dr Ariane Davidson menyebutkan produk tersebut bohong belaka. Melansir dari Hong Kong Free Press, kalung tersebut tidak memiliki fungsi melindungi pemakainya, karena jauh dari mulut pemakai, yang merupakan pintu masuk infeksi COVID-19.

4. Kalung shut out sudah dilarang dijual di sejumlah negara dan platform jual beli


Untuk diketahui, penjualan produk ini di Hong Kong sudah ramai sejak April lalu. Banyak yang membeli produk ini untuk menjaga diri dari virus corona, maka itu, otoritas berwenang akan memblokir produk ini.

Hal yang sama juga dilakukan Vietnam dan Thailand. Bahkan, Amerika Serikat juga menolak masuknya barang ini, karena dianggap mengandung senyawa ilegal.

Tak hanya itu, platform eBay dan Facebook juga sudah memblokir produk ini.