Diduga Pungli Rp 10.000/KK, Penyaluran Beras Bantuan Pangan di Desa Mulyorejo 1 Diwarnai Kontroversi
Navigasi News -
Lampung Utara: Pendistribusian beras bantuan ketahanan pangan di Desa Mulyorejo 1, Kecamatan Bunga Mayang, Lampung Utara, menuai kontroversi. Beredar kabar bahwa terdapat pungutan liar (pungli) sebesar Rp 10.000 per kepala keluarga (KK) dengan dalih untuk uang bensin atau transportasi.
Diduga Pungli Rp 10.000/KK, Penyaluran Beras Bantuan Pangan di Desa Mulyorejo 1 Diwarnai Kontroversi |
Informasi ini diungkap oleh seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya. Ia menjelaskan bahwa di RT 4 Desa Mulyorejo 1, pungutan tersebut dilakukan saat penyaluran beras bantuan ketahanan pangan.
"Benar, ada pembagian beras dari ketahanan pangan, tapi kami dimintai uang Rp 10.000 katanya untuk uang bensin atau uang transport," ungkap narasumber.
Ketua RT Beri Keterangan Berbeda
Ketika dikonfirmasi, Ketua RT setempat, Ayik, memberikan keterangan yang berbeda. Ia mengatakan bahwa uang tersebut bukan untuk biaya penyaluran beras, melainkan uang sodaqoh untuk acara keagamaan pengajian di masjid setempat.
"Uang itu bukan untuk bensin pembagian beras, tapi untuk sodaqoh acara pengajian di masjid," jelas Ayik.
Bukti Transaksi dan Percakapan Telepon Menjadi Bukti
Namun, narasumber yang enggan disebutkan namanya kembali memberikan informasi bahwa setelah informasi pungutan ini mencuat, Ketua RT langsung menghubungi salah satu warganya melalui telepon untuk membatalkan pungutan tersebut.
"Ketua RT langsung telepon salah satu warga dan bilang 'gagalkan aja pungutan itu, nanti lain hari saja. Kalau mau jalan melakukan penarikan koordinasi ke rumah dulu'," ungkap narasumber.
Narasumber juga menunjukkan bukti transaksi dan percakapan telepon yang memperkuat pernyataannya.
Posting Komentar untuk "Diduga Pungli Rp 10.000/KK, Penyaluran Beras Bantuan Pangan di Desa Mulyorejo 1 Diwarnai Kontroversi"