Indonesia dan negara serumpun Malaysia dinyatakan sebagai negara maju
Sebuah kenyataan yang mencengangkan banyak pihak, Indonesia dan negara serumpun Malaysia dinyatakan sebagai negara maju oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Ini tentu kabar membanggakan sekaligus bikin Indonesia rugi. Indonesia dan Malysia dicoret dari daftar negara berkembang dan dinyatakan sebagai negara maju dalam perdagangan internasional.
Indonesia masih terlalu dini disebut sebagai negara maju apabila melihta banyaknya rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Indonesia juga masih memiliki hutang segunung, jumlah utang pemerintah sendiri sebesar Rp 4.778 triliun per 31 Desember 2019, angka tersebut menurun Rp 36,31 triliun dibandingkan bulan November yang sebesar Rp 4.814,31 triliun.
Referensi pihak ketiga
Melansir dari detik.com, Senin (24/02/2020)menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto, Indonesia belum siap 'naik level' jadi negara maju. "Secara umum sih sebetulnya kita memang belum pantas dikatakan sebagai negara yang perdagangannya sudah cukup maju, karena porsi dominannya di komoditas, pun yang sudah tidak komoditas masih menggunakan teknologi rendah dalam proses produksinya," kata dia kepada detikcom, Senin (24/2/2020).
Namun dilihat dari produk domestik bruto (PDB) per kapita, Indonesia sudah cukup tinggi. Bisa saja hal itu membuat negara lain menilai Indonesia sudah maju di bidang perdagangan internasionalnya. Konsekuensinya, AS akan mencabut fasilitas Generalize System Of Preference (GSP) atau keringanan bea masuk impor barang ke AS yang selama ini diberikan untuk negara berkembang.
Indonesia masih terlalu dini disebut sebagai negara maju apabila melihta banyaknya rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Indonesia juga masih memiliki hutang segunung, jumlah utang pemerintah sendiri sebesar Rp 4.778 triliun per 31 Desember 2019, angka tersebut menurun Rp 36,31 triliun dibandingkan bulan November yang sebesar Rp 4.814,31 triliun.
Referensi pihak ketiga
Melansir dari detik.com, Senin (24/02/2020)menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto, Indonesia belum siap 'naik level' jadi negara maju. "Secara umum sih sebetulnya kita memang belum pantas dikatakan sebagai negara yang perdagangannya sudah cukup maju, karena porsi dominannya di komoditas, pun yang sudah tidak komoditas masih menggunakan teknologi rendah dalam proses produksinya," kata dia kepada detikcom, Senin (24/2/2020).
Namun dilihat dari produk domestik bruto (PDB) per kapita, Indonesia sudah cukup tinggi. Bisa saja hal itu membuat negara lain menilai Indonesia sudah maju di bidang perdagangan internasionalnya. Konsekuensinya, AS akan mencabut fasilitas Generalize System Of Preference (GSP) atau keringanan bea masuk impor barang ke AS yang selama ini diberikan untuk negara berkembang.
Posting Komentar untuk "Indonesia dan negara serumpun Malaysia dinyatakan sebagai negara maju"